Perbedaan Pendapat Ulama Wahabi dalam Masalah Akidah

Kajian-kajian akidah yang bersifat ijtihadiyyah (hasil pemahaman manusia )yang mana dalam kajian kajian akidah ijtihadiyyah ini, buat Ust2 wahabi,

‪#‎WAJIB‬ MENYAMPAIKAN KE SETIAP JAMAAH TA’LIM WAHABI (yang kebanyakan adalah kaum awwam), BAHWA UNTUK URUSAN KAJIAN AKIDAH IJTIHADIYYAH INI, SETIAP JAMAAH TA’LIM HARUS BERSIKAP DEWASA DAN BERLAPANG DADA DALAM MENERIMA PERBEDAAN TAFSIRAN DAN DILARANG KERAS MENYALAHKAN UMAT ISLAM LAIN YANG BERSEBERANGAN DENGAN NYA.

‪#‎Adapun‬ bukti ilmiah yang akan saya sampaikan disini,, kita tidak akan mengambil pendapat dari ulama ulama yang di benci oleh kaum wahabi itu sendiri, namun saya ambilkan contoh dari para ulama ulama besar wahabi itu sendiri seperti yang tercantum dalam kitab

الإيجاز في بعض ما اختلف فيه الألباني وابن عثيمين وابن باز
(download kitabnya di sini https://archive.org/details/efbma )
Terjadi perbedaan tajam antara Syaikh Al Albani dengan Syaikh Bin Baz dan Tuwaijiriy dalam memahami hadits shoheh yang diriwayatkan imam Al Bukhori, muslim,Ahmad dan Ibnu khuzaimah berikut ini

خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ، طُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا
"Allah menciptakan adam dalam bentuknya, tingginya 60 hasta"
‪#‎Menurut‬ Syaikh bin Baz dan Tuwaijiriy, mereka berdua memahami kata ganti
هِ (nya) dalam kalimat صُورَتِهِ kembalinya kepada Allah,
kalau begitu, maka makna hadits diatas menurut syaikh Bin Baz dan Tuwaijiriy adalah :
“Adam itu Sama bentuknya dengan Allah tanpa harus mentasybih (menyamakan) Allah dengan makhluk, men tamtsilkan-Nya dan bukan pula ta’thil ( menafikan sifat2 Allah dan Asma’-Nya) “
Kesimpulannya, mereka berdua sepakat memahami rupa Adam sama dengan Allah tanpa tasybih, tamtsil dan ta’thil

Lihat referensi lainnya kitab karya Syaikh Tuwaijiriy
عقيدة أهل الأيمان في خلق آدم على صورة الرحمن
https://ia801307.us.archive.org/1/items/FP8831/8831.pdf
sementara syaikh Al Albany memahami dhomir (kata ganti ) هِ
dalam kalimat صُورَتِهِ kembali kepada Adam itu sendiri. Sambil mengkritik kitab Syaikh Tuwaijiriy yang berdalil dengan hadits2 dhoif.

‪#‎Dampak‬ khilafiyyah kembalinya dhomir (kata ganti) dalam hadits diatas sangat berpengaruh terhadap pemahaman ayat dalam surat Al Syuro : 11 yang berbunyi
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
#Dampak negatifnya terhadap ANAK ANAK WAHABI YANG BARU BELAJAR AGAMA SAMA UST2 WAHABI YANG JUNIOR adalah AKAN MENGATAKAN SYAIKH AL ALBANI SESAT DAN MENYESATKAN , KALO USTNYA KEBETULAN MERUJUK KE SYAIKH BIN BAZ DAN TUWAIJIRIY, BEGITU PULA SEBALIKNYA..

‪#‎KENAPA‬ SALING MENYESATKAN INI SERING TERJADI SESAMA UST WAHABI..
JAWABNYA SIMPEL SEKALI BRO….

‪#‎KEBANYAKAN‬ PARA UST WAHABI TIDAK MENDALAMI FIQH KHILAFIYYAH !!! ITU SALAH SATU KUNCI PENTINGNYA.

Oleh: Zahid Al-Kautsari

Comments