Piagam Madinah, Bukan Khilafah

بسم الله الرحمن الرحيم
هذا كتاب من محمد النبي الامي بين المؤمنين والمسلمين من قريش ويثرب ومن تبعهم فلحق بهم وجاهد معهم انهم امة واحدة
Dengan menyebut nama Allah yg Maha Pengasih dan Pemurah
Ini adalah surat perjanjian dari Muhammad Nabi yg ummi antara orang2 beriman dan Islam dari Quraiys dan Yatsrib serta orang2 Yahudi dan orang2 yg mengikutinya dan berafiliasi dengannya sesungguhnya adalah umat yg satu" (Sirah Nabawiyah, ibnu Katsir 2\321)

Piagam Madinah yg jumlahnya 2 setengah lembar tsb dijadikan dasar dan prinsip2 pembentukan NKRI melalui ijtihad para founding father bangsa ini yg penggodokannya melibatkan para alim ulama NU dan yg lainnya. Perjanjian yg dibuat oleh Nabi Saw tsb, adalah perjanjian untuk hidup bersama, setara, memiliki hak yg sama, baik dalam hukum dan kewajiban.
Piagam Madinah tersebut merupakan pondasi berbangsa dan bernegara dgn tidak menggunakan "khilafah" sebagai dasar negaranya, tetapi "negara yg beradab" dan memiliki aturan2 yg bisa diterima oleh semua kaum dalam kondisi heterogen dan pluralisme.
Piagam Madinah inilah yg cocok dgn kultur bangsa Indonesia. Ini adalah salah satu produk Nabi Saw yg mampu mengantarkan cahaya Islam menyebar sampai saat ini.
Andaikata Nabi Saw ingin mendirikan negara Islam tempo dulu, sudah pasti Nabi Saw akan melakukannya. Para founding father dan para alim ulama kita telah berijtihad dalam situasi dan kondisinya waktu itu. Walaupun masih banyak yg harus diperbaiki di negeri ini, bukan berarti harus mengganti dasar negaranya. Dalam kaidah dikatakan :

الاجتهاد لا ينقض با الاجتهاد
"Ijtihad itu tidak bisa diganti dgn ijtihad lainnya"
Karena ijtihad adalah syariat yg dibenarkan oleh agama, maka dasar negara kita jelas benar dan berpahala.
Ingat pula sabda Nabi Saw :

من تشبه بقوم فهو منهم
"Barangsiapa yg (perilakunya) menyerupai sebuah kaum, maka mereka termasuk kaum itu"
PKS ingin mendirikan khilafah begitu pula dgn HTI, dan sudah pasti ISIS, al-Qaeda, Jabha al-Nusra dan yg lainnya. Perilaku mereka semua sama, yaitu ingin mendirikan negara khilafah. Sebaik- baiknya petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Saw.
Wallahu musta'an

By: Kiai Alawi Nurul Alam

Comments