“Tanda Ahlussunnah adalah banyak membaca shalawat Nabi Saw.,” tutur at-Taimiy dari Zainal Abidin.
Ibn al-Jauzi dalam kitab Silwat al-Ahzan menyebutkan, “Ketika Nabi Adam As. hendak meminang Siti Hawa ia diharuskan memberi mahar. Tapi bingung apa maharnya? Allah menjawab: “Hai Adam, bacalah shalawat pada kekasihKu Muhammad 20 kali, itulah maharnya!”
Bahkan menurut riwayat Ka’b, Allah mewahyukan pada Nabi Musa As., sebuah rahasia agar ia tidak merasakan haus esok hari kiamat. Yakni, “Perbanyaklah baca shalawat kepada Nabi Muhammad!”
Ada orang Israel bernama Musarraf, saat mati tiada satupun orang yang mau mengurusi jenazahnya. Namun justru Allah mengutus Nabi Musa As. agar mengurusi jenazahnya. “Karena Aku telah mengampuninya,” kata Allah.
Karena heran, Nabi Musa pun menanyakannya yang kemudian Allah menjawab: “Suatu waktu ia pernah membuka Taurat dan menemukan nama Muhammad Saw. di dalamnya. Lalu ia pun bershalawat kepadanya. Karena itulah aku mengampuninya!”
(Syarh Irsyad al-‘Ibad, halaman 65).
Comments
Post a Comment