☆☆ WAHABI MENURUT ULAMA ☆☆
Gerakan Wahabi Salafi--yang dikenal dengan ideologi takfir (mengkafirkan, mem-bid'ah-kan, men-syirik-kan sesama muslim), Adalah gerakan yang mengklaim dirinya sebagai gerakan pemurnian akidah (tauhid) dan mengikuti langkah ulama terdahulu atau ulama Salaf.
Karena itu gerakan ini disebut dengan berbagai nama seperti :
~ Wahhabi : Merujuk pada nama pendirinya Muhammad bin Abdul Wahhab,
~ Ahli Tauhid.
~ Salafi
~ Wahabi Salafi.
~ Ahli Sunnah Salafi, adanya di indonesia.
Di dunia Arab, mereka lebih sering disebut dengan istilah
~ Harakatul Wahhabiyah As-Saudiyah
(حركة الوهابية السعودية)
Atau Gerakan Wahabi Arab Saudi.
Karena memang didirikan dan berpusat di Arab Saudi.
● Banyak ulama yang memberi nilai Negatif pada gerakan ini.
Tidak mengherankan, karena gerakan ini tidak memiliki sikap kompromi dan tidak pernah menilai positif kecuali kepada dirinya sendiri.
Dan banyak label kurang sedap dialamatkan pada gerakan yang pendanaan penyebarannya didukung penuh oleh kerajaan Arab Saudi ini.
Sebutan itu antara lain seperti :
~ Gerakan Militan.
~ Gerakan ekstrim,
~ Ideologi Teroris,
~ Neo-Khawarij
~ Gerakan sesat.
~ Dll.
Berikut beberapa pendapat ulama Sunni terhadap Wahabi Talafi:
■ Dr. Ali Jumah, mufti Mesir mengatakan :
. لكننا لم نر من السلفيين الحاليين سوى التشدد والإرهاب والتعصب والدم
"Yang saya lihat dari (Wahabi) Salafi hanyalah (gerakan) ekstrim, teror, fanatik dan (haus) darah."
◎ Lihat detailnya:
www.anbacom.com/news.php?action=show&id=8028.
■ Dr. Ahmad Tayyib, Syekh al-Azhar mengatakan:
Bahwa Wahabi tidak pantas menyebut dirinya salafi karena mereka tidak berpijak pada manhaj salaf.
◎ Lihat wawancaranya di:
http://www.youtube.com/watch?v=N_vrTRXujBM
■ Dr. Yusuf Qardawi, intelektual Islam produktif dan ahli fiqh terkenal asal Mesir, mengatakan:
Bahwa Wahabi adalah gerakan fanatik buta yang menganggap dirinya paling benar tanpa salah dan menganggap yang lain selalu salah tanpa ada kebenaran sedikitpun.
هو التعصب له ضد الأفكار الأخري وهو قائم علي المذهب الحنبلي، ولكنهم لا يرون ولا يؤمنون إلا برأيهم فهم يعتبرون أن رأيهم صواب لا يحتمل الخطأ، ورأي غيرهم خطأ لا يحتمل الصواب
◎ Lihat detail:
www.libyan-national-movement.org/article.php?artid=2630
■ Gerakan Wahabi di Ghaza, menurut Qardawi, lebih suka memerangi dam membunuh sesama muslim daripada membunuh Yahudi.
◎ Lihat wawancaranya dengan tv Al Jazeera di: www.youtube.com/watch?v=y2NcYwEqX7M
■ Syekh Muhammad Al-Ghazali, ulama berpengaruh Mesir, termasuk salah satu pengeritik paling keras gerakan Wahabi.
Dalam kitabnya yang berjudul:
"Al Wahhabiyah Tusyawwihul Islam wa Tuakhirul Muslim" (Wahabi menistakan Islam dan membuat muslim terbelakang)
Al-Ghazali menuangkan sejumlah kritikan pada Wahabi baik yang ditulis oleh dirinya sendiri maupun yang dikutip dari ulama dan intelektual Mesir yang lain.
= Al-Ghazali antara lain menyatakan:
"Agama yang diserukan oleh sekelompok suku Baduwi ini (maksudnya Muhammad bin Abdul Wahab)
Adalah agama lain yang berbeda dengan agama Islam yang kita ketahui dan kita muliakan.
■ Menurut Dr. Ali Syuaibi menyatakan bahwa Wahabi tidak termasuk golongan Ahlussunnah Waljamaah walaupun mereka mengklaim sebagai pengikut madzhab fiqih Hanbali (Hanabilah).
Islamtimes.com melaporkan pernyataan Dr. Ali:
يوضح الدكتور علي الشعيبي أن أغلب المسليمن المعاصرين لا يعرفون أن الوهابية ليست من أهل السنة والجماعة ولو أنهم قالوا أنهم حنابلة كما أنهم لا يعلمون أن السلفية ليسوا من أهل السنة والجماعة
Artinya:
Dr. Ali As-Syuaibi menjelaskan bahwa kebanyakan umat Islam dewasa ini tidak tahu bahwa kaum Wahabi bukanlan termasuk Ahlussunnah wal Jamaah walaupun mereka mengaku sebagai pengikut madzhab Hanbali sebagaimana umat Islam tidak tahu bahwa kaum Salafi bukanlah Ahlussunnah Waljamaah.
◎ Selengkapnya lihat:
http://goo.gl/wtKTNd.
※ CIRI KHAS ULAMA-ULAMA WAHABI
1) Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama Wahabi Salafi berkisar pada
1. bid'ah
2. syirik
3. kufur
4. syiah rafidlah kepada kelompok Islam atau muslim lain yang tidak searah dengan mereka.
Kita akan sering menemukan salah satu dari 4 kata itu dalam setiap fatwa mereka.
2) Dalam memberi fatwa, tokoh utama ulama Wahabi Salafi akan langsung berijtihad sendiri dengan mengutip ayat dan hadits yang mendukung.
Atau, kalau mengutip fatwa ulama, mereka akan cenderung mengutip fatwa dari Ibnu Taimiyah atau Ibnul Qayyim. Selanjutnya, mereka akan membuat fatwa sendiri yang kemudian akan menjadi dalil para pengikut Wahabi.
Dengan kata lain, pengikut Wahabi hanya mau bertaklid buta pada ulama Wahabi.
3) Tokoh atau ulama Wahabi Salafi level kedua ke bawah akan cenderung menjadikan fatwa tokoh Salafi level pertama sebagai salah satu rujukan utama.
Atau kalau tidak, akan memberi fatwa yang segaris dengan ulama Wahabi level pertama.
4) Kalangan ulama atau tokoh Wahabi Salafi tidak suka atau sangat jarang mengutip pendapat ulama salaf seperti ulama madzhab yang empat dan yang lain kecuali madzhab Hanbali yang merupakan tempat rujukan asal mereka dalam bidang fiqih walaupun tidak mereka akui secara jelas.
Hanya pendapat Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim yang sering dikutip untuk pendapat ulama di atasnya Muhammad ibnu Abdil Wahhab terutama dalam bidang yang menyangkut aqidah.
5) Di mata ulama Wahabi, perayaan keislaman yang boleh dilakukan hanyalah hari raya idul fitri dan idul adha. Sedangkan perayaan yang lain seperti maulid Nabi Muhammad, peringatan Isra' Mi'raj dan perayaan tahun baru Islam dianggap haram dan bid'ah.
6) Gerakan-gerakan atau organisasi Islam yang di luar Wahabi Salafi atau yang tidak segaris dengan manhaj (aturan standar ideologi) Wahabi akan mendapat label syirik, kufur atau bid'ah.
7) Pengikut/aktivis Wahabi Salafi tidak mau taklid (mengikuti pendapat) ulama salaf (klasik) dan khalaf (kontemporer),
Tapi dengan senang hati taklid kepada pendapat dan fatwa ulama-ulama Wahabi Salafiatau fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts wal Ifta'
(اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء والدعوة والإرشاد)
Dan lembaga serta ulama-ulama yang menjadi anggota Hai'ah Kibaril Ulama
(هيئة كبار العلماء)
Yang nama lengkapnya adalah Ar-Riasah al-Ammah lil Buhuts wal Ifta'
(الرئاسة العامة للبحوث العلمية والإفتاء).
8) Pengikut/aktivis sangat menghormati ulama-ulama mereka dan selalu menyebut para ulama Wahabi dengan awalan Syekh dan kadang diakhiri dengan rahimahu-Llah atau hafidzahulLah.
Seperti, Syeikh Utsaimn, Syeikh Bin Baz, dll.
Tapi, menyebut ulama-ulama lain cukup dengan memanggil namanya saja.
※ Oleh karena itu, saat kita membaca buku, kitab atau browsing di internet,
Tidak sulit menenggarai pada fatwa ulama Yang bukan Wahabi,
Mana fatwa yang berasal dari Wahabi Salafi dan
Mana tulisan sebuah website atau blog yang penulisnya adalah pengikut Wahabi.
= Sayangnya, tidak sedikit dari kalangan awam yang terkadang tidak sadar bahwa fatwa agama dalam buku atau situs internet yang mereka baca berasal dari fatwa Wahabi Salafi.
Semoga dengan informasi ini, para pencari informasi keagamaan akan semakin tercerahkan.
————————————————————————————————
By Hasan Baroom
Comments
Post a Comment