Salah satu nilai positif pondok dengan santri yang masih sedikit adalah kesempatan belajar lebih luas. Salah satunya; belajar dan praktik azan, iqomat, dan pujian.
Belajar pegang mic lah...
(Tidak semua orang yang bisa azan dengan baik, akan sanggup azan yang sama saat pegang mic).
Seingat saya,
Sekian tahun saya mondok dulu, gak pernah sekalipun saya kebagian jadwal azan, iqomah, atau pujian di masjid pondok.
Yaaaach, kalah saing dengan santri-santri lain.
Wong yang suaranya lebih merdu2 saja, gak semuanya kebagian jatah pegang mic. Apalagi yang suaranya kayak giant. 😂
Nah,
Karena santrinya masih dikit, semuanya pasti kebagian pegang mic.
Suaranya enak atau yang cempreng--bikin tidur pada kebangun. Hafal azan
atau belum hafal. Harus kena jadwal semua.
Teks azan saya tuliskan di papan.
Teks pilihan pujian ada di buku panduan.
Tinggal pilih saja.
Seperti si bocil ini.
Santri yang paling junior.
Kelasnya baru 4 MI.
Tapi, sejak awal langsung kerasan dan percaya diri satu asrama dengan kakak-kakak kelasnya.
Sebelum dijadwal bergiliran, dia yang paling sering disuruh teman-temannya untuk iqomah. Langgam iqomahnya khas. Yang lain gak ada yang punya lah. Bikin mereka tertawa bareng.
Comments
Post a Comment