SOP Tidur Malam Santri PP CahayaQu


SOP Tidur Malam ini wajib dijalankan oleh semua santri. 

Setiap malam, karakter pra-tidur ini harus ditanamkan menjadi kebiasan.

Dipimpin oleh ketua pondok: Amin Baihaqi.

 

Gosok Gigi

 

Ketika aktivitas jajan dan makan camilan selesai, anak-anak harus menggosok giginya. Gak boleh tidur kalau gak gosok gigi dulu. Manfaatnya, besok pagi saat Subuh, mulutnya tidak terlalu berbau. Padahal, ada jadwal ngaji dan setoran bersama ustadz/dzah setelah Subuh.

 

Apa yang terjadi jika gak gosok gigi.

Bau khan? Gak enak pula ngajinya.

Sementara, mayoritas anak jarang yang gosok gigi sebelum shalat Subuh.

 

Memakai Celana Pendek

 

Setiap anak harus bawa celana pendek. Panjang juga boleh sih.

Untuk teman tidur. Jadi, selain memakai sarung, juga harus pakai celana pendek. Demi menghindari terbukanya area “terlarang” di tengah-tengah tidur. Itu juga menghindari teman-temannya berlaku jahil—jika melihat teman lainnya tidak pakai celana.

 

Khusus yang sudah agak dewasa, kalau terjadi mimpi basah, supaya air maninya tidak langsung membasahi sarung. Ada kathok yang melapisi terlebih dahulu.

 

Ganti Pakaian Tidur

 

Penting. Tidak boleh tidur memakai seragam koko/baju takwa. Supaya pakaian shalat tetap terjaga kebersihannya. Pakain untuk tidur bisa berupa kaos, celana pendek, dan sarung. Atau kaos dan celana pendek.

 

Membaca Doa

 

Dipimpin oleh Ketua Pondok atau ketua kamar. Doa diawali secara berurutan:

-          Membaca Surah Al-Ikhlas

-          Membawa Surah Al-Falaq

-          Membaca Surah An-Nas

-          Membaca Ayat Kursi

-          Membaca Doa sebelum tidur

(Ditiupkan ke kedua telapak tangan, lalu diusapkan ke seluruh bagian anggota tubuh).

 

Mematikan Lampu

 

Tujuannya; selain penghematan juga supaya anak segera tertidur.

Kalau lampu nyala, itu bawaannya pengen ngobrol dan begadang saja.

Akibatnya, saat subuh telat bangun. Boro-boro bangun untuk shalat tahajud.

Bisa-bisa saat wiridan saja kepala sudah tengkleng. Mengantuk.  

 

Comments