Antara Laporan Gurunya dan Pengakuan Murid


 • Antara Laporan Gurunya dan Pengakuan Anak • 


Saya sempat pengen marah ke anak-anak pondok. Saat ada laporan dari guru kalau mereka gak nggarap PR. 


Apalagi sampai ada embel-embel,

"Semenjak mondok iku lho... Maleh sering gak nggarap PR."

Wiiiih... Tambah pengen esmosi aja.

(Hanya pengen. Gak esmosi beneran).


Lha, gimana. Wong tiap malam selalu saya tanya,


"Ada PR gak?"

Kalau ada PR ya saya tungguin sampe selesai garap. Kalau gak ada PR, ya setiap usai jamaah isyak, saya temani mereka menjadwal dan belajar materi sekolah esok harinya.

Kadang belajar menulis yang rapi dan bagus.


Kalau gak sampai garap PR, berarti anak-anak itu berbohong pada saya. 


Makanya, 

Malam itu habis Maghrib, kami kumpulkan mereka. Kami (saya dan istri) tanyai satu persatu.


Ada jawaban yang mengejutkan kami.

Yang tidak pernah kami duga sebelumnya.


Ternyata, di kelas mereka ada salah seorang siswa yang suka jahil. 

Siswa jahil ini, kalau gak nggarap PR, dia akan memaksa teman-teman lainnya--yang takut padanya, untuk gak nggarap juga. Supaya ada temannya.


Jika menolak, si jahil akan merobek kertas PR tersebut. Atau bahkan memaksa untuk menghapus garapan tersebut.


Ngeri juga.

Dan anak-anak di kelas gak ada yang berani lapor ke gurunya. Takut pada sosok si jahil. 


Seketika, amarah kami musnah.

Berganti motivasi tentang keberanian bersikap dan melawan kemungkaran (gayae istilahe. 😅).


Saya tantang mereka untuk menunjukkan sikap pemberani. Berani lapor ke guru, berani menolak intimidasi anak lain di sekolah.


"Kami siap pasang badan untuk kalian!" 

Begitu jaminan kami pada mereka.


Begitulah...

Seringkali laporan pertama yang kita terima (bisa berbentuk berita media, status medsos, viral yutub, dll) belum tentu benar. 

Perlu tabayun ke pihak yang didiskreditkan. 


Drajat, 12 September 2020

@ms.kholid 


===


PP Cahaya Quran

Babat Lamongan 

IG : ppcahayaquran

FB : PP Cahaya Quran 

Blog : ppcahayaquran.blogspot.com (proses migrasi》 www.ppcahayaquran.com)


📷 : gaya anak-anak kalau lagi setoran hafalan. Biar gak terganggu suara-suara bising teman-teman di sekitarnya yang sedang nderes hafalan.

Comments