Satu hal yang mesti disyukuri adalah masih ada kendaraan yang cukup dimuati anak sebanyak ini. 10 anak mestinya, tapi yang dua sedang sakit.
Gak perlu sewa mobil.
Gak perlu bayari sopir.
Mobil yang kami tumpangi ini, sempat ditawarkan jual. Untuk melunasi tanah prospek pengembagan asrama. Yang baru di-depe hanya sekian persen.
Namun,
Mobil sudah ditawar-tawarkan, belum laku. Gak ada yang minat.
Tapi, Alhamdulillah...ternyata tanahnya bisa lunas juga. Mobilnya masih ada di garasi. 😍
Tinggal mikir anggaran nguruk lahan dan biaya sertifikat tanahnya.
Lahan masih pathok dan persawahan.
Makin senja usia,
Kedua morosepah saya pikirannya hanya untuk pondok dan pengembangan pondok. Beliau berdua Pak Yai dan Bu Nyai-nya #ppcahayaquran ini, sekaligus yang mewakafkan tanah untuk gedung pesantrennya.
Saya kebagian amanah nyopir mobil untuk ngelencer anak-anak. Ben kerasan di pondok. Ben gak jenuh dan semangat terus ngajinya. Begitu...
Sore itu jalan-jalannya ke pantai Genting - Tunggul.
Lanjut ziarah ke Maulana Ishaq-Kemantren. Doanya dipimpin oleh salah satu keluarga juru kunci ndalem.
Kemudian ditutup dengan makan malam di rumah Emak - Drajat.
===
Instagram : ppcahayaquran
Website : www.ppcahayaquran.com
Comments
Post a Comment