Makanan Saru Nampan Cukup untuk 800 Orang


Makanan 1 Nampan Cukup 800 Orang 


Pada waktu Perang Khandak, kaum muslimin bahu membahu menggali parit. Termasuk Rasulullah, juga ikut mencangkul. 


Jabir, saat mencangkul tanah, mebdapati batu cadas. Berkali-kali dia hantam batu itu dengan linggis (atau sejenisnya) tetap bergeming. Tak pecah sama sekali. 


Jabir lantas melaporkan masalahnya pada Kanjeng Rasul.

Rasulullah saw datang. Lalu menyiramkan air ke batu cadas tersebut. Beliau membaca bismillah 3x. Lantas memukulkan kampak. Seketika batu cadas ambyar--laiknya batu biasa. 


Saat itu Jabir melihat perut Kanjeng Rasul diganjal dengan tiga butir batu. Jabir mengerti bahwa Rasulullah saw dan para sahabat sudah tidak makan 3 hari ini.

Bisa dibayangkan; bekerja menggali parit yang dalamnya sekian meter, tanpa makan. Hanya mengandalkan air minum.


Jabir lantas mohon izin pada Rasulullah. Mau pulang dulu. Dia ingat punya sesuatu di rumah. Rasulullah saw mengizinkan.


Di rumah, dia menceritakan kondisi Rasulullah terhadap istrinya.

"Aku melihat kondisi Rasulullah (yang tidak makan 3 hari) membuatku tak sabar. Kamu punya apa untuk diberikan pada beliau?"


"Di rumah ada 2,5 kiloan tepung. Terus ada seekor kambing kecil," jelas istrinya.


"Kalau gitu ayo kita sembelih kambing itu dan memasaknya," ajak Jabir.


Mereka berdua memasak roti dan membuat kuah dari kambing kecil tersebut. Setelah matang, Jabir kembali menemui Rasulullah.

Beliau hendak mengundang Kanjeng Rasul bersama beberapa orang sahabat.


Jabir berkata pada Rasul,

"Wahai Rasulullah, saya punya sedikit makanan di rumah. Sekiranya Engkau berkenan, silakan ke rumah bersama satu atau dua orang sahabat," bisiknya.


"Apa saja yang kamu masak?" Rasul bertanya.


"Tepung 2,5 kg dan seekor kambing kecil," jelas Jabir.


Tiba-tiba, tanpa disangka, Rasulullah berteriak memanggil semua orang yang sedang bekerja menggali parit.

"Ayo, kita ke rumah Jabir semuanya," Rasulullah mengajak semua sahabat yang ada untuk ikut makan.


Mendengar hal itu, muka Jabir merah padam. Dia benar-benar malu. Tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Lha wong makanan yang mestinya hanya cukup beberapa orang, ini Kanjeng Rasul malah mengundang ratusan orang. 


Tiba di rumah, istri Jabir kaget bukan kepalang. Lali ta piye iki bojoku, begitu kira-kira gerutu istrinya. 


"Kok ngundang segitu banyak orang Kang? Apa gak bikin malu nanti?"


"Sudah saya bilang ke Rasulullah jumlah makanan yang kita punya, tapi beliau yang ngundang mereka." jelas Jabir.


"Kalau memang itu kehendak Rasulullah, ya wallahu a'lam saja." 


Mereka berdua menyiapkan makanan yang sudah tersedia.

Rasulullah memberi instruksi.


"Ayo duduk bikin kelompok makan. Tiap kelompok 7 atau 8 orang."


Kuah, daging dan roti dalam nampan ditutupi kain. Lantas diambilkan secukupnya ke tiap talam kelompok makan (mayoran/bancak'an). Saat mengambil makanan, tidak boleh membuka tutup kainnya. 


Begitulah...

Semua hingga nampan yang berjumlah 10 kelompok itu penuh makanan. Semuanya kenyang dan terbebas dari lapar. 


Ajaibnya, 

Ketika Jabir membuka nampan kuah, daging, dan roti, isinya seakan hanya baru diambil beberapa porsi. 


A'lamun Nubuwwah - Al Mawardi 

📷 Antara Foto 

📷 Kerja Pagi

Comments