• Pipis Pun Harus Diberi Contoh Langsung •
Lewat kultum usai salat, sepertinya ada lebih 3x saya (dan istri) kasih tahu anak-anak step-step untuk buang air kecil/besar.
Namun, ternyata itu tak cukup.
Harus ditunjukkan contohnya secara langsung.
Dan praktik langsung satu persatu.
Urusan kencing dan pub ini puenting.
Sebab, akan berpengaruh pada kesucian anggota tubuh anak, pakaian, kamar mandi, dan lantai asrama secara umum.
Maka pagi itu saya kasih contoh mereka caranya kencing dan pub. Remeh sekali ya... hahaha...
Tapi itulah, ternyata tidak semuanya bisa dan ngerti. Mayoritas malah belum ngerti cara bersuci yang benar.
Maklum, masih anak-anak.
Tapi itulah fungsinya mereka mondok.
Walaupun tanpa maknani kitab fikih, praktiknya harus bisa dan bener.
Awalnya, saya kasih mereka contoh duluan.
Semua melihat.
1. Mulai baca doa masuk KM (teks ditempel di depan pintu) dan masuk kaki kiri;
2. Mencopot sarung/celana.
3. Menyampirkan sarung di centelan
4. Membuka jamban/closed
5. Duduk di jamban/closed
6. Membasuh bagian pantat dan kelamin hingga bersih (minimal 5 gayung)
7. Iwil-iwil pakai tangan kiri (tangan kanan memegang gayung)
8. Menyabuni tangan kiri
9. Berdiri dan membilas bagian pusar sampai kaki
10. Menyiram bibir jamban/closed
11. Menyiram closed dan memastikan tak ada sisa kencing/kotoran di dalamnya
12. Menyiram dinding toilet
13. Membasuh kaki
14. Memakai kembali sarung
15. Keluar kaki kanan dan membaca doa.
Baru setelah detil tersebut diketahui tiap person, mereka secara bergiliran praktik. Masuk ke kamar mandi satu persatu. Copot sarung beneran dan duduk di closed beneran.
Saya langsung yang menilai.
Kalau ada yang gak lulus, mengulang dari awal pintu masuk. Begitulah...
Naaaah...
Yang sudah detil begini saja, beberapa hari berikutnya ada yang kencing sembarangan. Tidak di lubang jamban. Ketahuan saya. Kebetulan pas dianya lupa nutup pintu.
Apalagi yang tidak diajarkan (dan dibimbing) secara detil. Malah mengkhawatirkan.
Comments
Post a Comment