Dulu, Iklan di Koran, Sekarang Cukup Media Sosial






Zaman dulu, buka lowongan ya harus ke koran. Ketika itu, saya pasang iklan di Kompas dan Republika.

Kompas sebagai representasi koran umum dengan jangkauan luas. Sementara Republika untuk segmentasi pembaca muslim. Biaya iklannya sekira sejutaan.

Zaman sekarang, justru sebaliknya. Buka iklan di koran, malah gak dibaca orang. Apalagi sasarannya para fresh graduate. Belum tentu pada baca koran.
Solusi mudah zaman ini, ya via medsos. Pasang iklan di FB pun cuma 250 ribu belum pajak. Bisa menjangkau 10 ribuan pembaca.

Sebagai pembuka iklan, saya melihat hampir semua pelamar qualified. Bermutu, dan cocok untuk posisi yang diinginkan.
Dengan jumlah pelamar yang mencapai 25 orang hingga hari ini (untuk 4 posisi), saya jujur bingung milih.

Sama bingungnya dengan dulu, saat menghandle seleksi yang sama di sekolahan Bekasi itu. Ini sekolah, jadi salah satu yang favorit di wilayah Kota Harapan Indah--saat ini. Bersaing dengan Penabur dan John Paul's--dalam prestasi akademik.

Untungnya waktu itu saya punya tim seleksi. Terdiri dari para guru senior--termasuk salah seorang guru yang didatangkan sebagai kepala sekolah.

Pun demikian hari ini. Ada tim seleksi yang akan membantu menentukan siapa yang terpilih--tanpa ada intervensi dari internal yayasan. Yang terpilih kelak, adalah yang terbaik dan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan KARAKTER yang kami butuhkan.

Babat, 12 Pebruari 2021

Comments