Syaiban ar-Rā'i, Teman Diskusinya Imam Syafi'i

 • Syaibān ar-Rā'i, Teman Diskusinya Imam Syafi'i •



Ulama itu ternyata berpasang-pasang. Ada yang masyhur, ada yang tidak dianggap ulama. 

Mungkin juga (demikian dengan) wali. Ada yang terkenal--diketahui banyak orang. Ada yang tersembunyi. Bahkan mungkin diremehkan banyak orang.

Pun ada kiai kota, ada kiai kampung.

Ada kiai masjid jami', ada kiai langgar penceng (pinjam istilah Gus Baha').


Imam Syafi'i, ulama kondang di zamannya. Seorang mujtahid dengan banyak murid. Sekalipun begitu, beliau tetap sering diskusi soal hukum² dengan seorang ulama ndeso. Kesibukan hariannya, ya tukang gembala kambing. Sebagaimana namanya. Syaiban ar-Rā'i, Syaiban sang penggembala. 


Imam Syafi'i pernah ditanya, sedikit dikritik;

Karena dianggap diskusi soal hukum dengan seseorang yang dianggap tidak keren.

مثلك يسأل هذا البدوي 

"Selevel Panjenengan gini kok tanya² sama orang Badui (macam dia)?" 


Ternyata, Syaiban ini bukan orang sembarangan. Beliau termasuk wali dan ulama di jalur berbeda. 


Dalam Kitab Hilyatul Auliya' disebutkan (📷tangkapan layar): 

"Syaiban ar-Rā'i itu kalau junub, padahal sedang tidak punya air, dia tinggal berdoa pada Allah. Sejenak kemudian, datanglah awan hitam di atas kepala beliau. Lalu turunlah hujan deras. Beliau tinggal mandi dari air hujan tersebut."


"Jika tiba waktunya shalat Jumat, beliau akan membuat garis di tanah yang membatasi kambing-kambing gembalaan beliau (sebagai pagarnya). Saat pulang dari jumatan, semua kambingnya tetap aman berada di dalam lingkaran garis tersebut."


Dalam keterangan di Kitab Hayātul Hayawān al-Kubrā, disebutkan:


Sufyan ats-Tsauri berangkat haji bareng Syaiban ar-Rā'i. Di tengah jalan mereka dihadang seekor binatang buas. 


"Gimana ini kok ada binatang buas?" kata Imam Sufyan ats-Tsauri.

"Jangan kuatir," jawab Syaiban ar-Rā'i. 


Syaiban lantas mendekati binatang buas itu. Dipegangnya telinga binatang itu, dan dielus-elus. Tiba-tiba binatang buas yang awalnya garang itu berubah jadi jinak. Matanya berkedip-kedip, dia mengibas-ibaskan ekornya.


Melihat itu, Imam Sufyan bertanya,

"Wuih... Atraksi keren macam apa ini Mbah?"


"Lho... Saya ini kalau tidak kuatir timbul kehebohan, pasti akan saya taruh barang-barang kita di punggung hewan ini. Hingga kita tiba di kota Mekah." tukas Syaiban.


Doa yang sering dibaca Imam Syaiban ar-Rā'i:


يا ودود يا ودود، يا ذا العرش المجيد، يا مبدئ يا معيد، يا فعالا لما يريد، أسألك بعزك الذي لا يرام، وبملكك الذي لا يزول، وبنور وجهك الذي ملأ أركان عرشك، وبقدرتك التي قدرت بها على جميع خلقك، أن تكفيني شر الظالمين أجمعين. 


Babat, 15 Pebruari 2021

@ms.kholid 


Disadur dari keterangan 2 kitab di atas. Dengan penyesuaian bahasa.

Comments