[Kultum #1] Bahaya Hasud Iri dan Dengki (by PP Cahaya Quran)


Teman-teman yang berbahagia, 

Pasa kesempatan kali ini saya hendak menyampaikan sebuah hadis tentang bahasa hasad. Atau yang biasa kita kenal dengan iri atau dengki.

Hasad atau iri dan dengki adalah mengharapkan hilangnya kenikmatan yang didapatkan orang lain. Nikmat milik orang lain itu macem-macem. Misalnya, ada teman yang punya HP Iphone, sementara kita hanya pegang HP Samsung. Lalu, dalam hati ndungo (ngarep-ngarep) supaya HP milik teman itu rusak atau hilang.

Atau misalnya, punya teman bisa beli jilbab merk Zoya--yang harganya 300 ribu. Sementara kita hanya punya jilbab merk Saudia yang harganya 30 ribu. Lalu berharap-harap agar jilbab milik temannya hilang atau rusak. 

Sikap iri pada kenikmatan yang dimiliki teman ini, selain menunjukkan bahwa kita kurang bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, juga bisa menghapus amalan atau pahala kebaikan yang telah kita lakukan.

Kanjeng Rasulullah saw bersabda:

قال النبي صلى الله عليه وسلم «الْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ» 

Artinya: 

"Iri dengki bisa menghapus amal kebaikan, sebagaimana api membakar kayu bakar."

Hadits di atas menunjukkan betapa meruginya orang yang iri dan dengki atas sebuah nikmat yang dimiliki orang lain.

Teman-temanku yang saya sayangi...

Sikap iri dan dengki kayaknya sepele, tetapi ternyata bisa berakibat buruk bagi kita.

Yang pertama, mengakibatkan pahala amal kebaikan yang sudah kita lakukan bertahun-tahun bisa terhapus dan hilang begitu saja. Kita di pondok, tiap hari shalat berjamaah, tiap hari membaca dan menghafal Alquran, membaca shalawat, dan menjaga kebersihan. Semuanya adalah kebaikan yang bernilai pahala, akan tetapi bisa hilang dan hangus hanya gara-gara iri atas nikmat kebaikan yang dimiliki teman kita.

Tentu saja sangat disayangkan sekali.

Yang kedua,

Selain rugi di akhirat, orang yang iri akan merugi di dunia pula. Hidupnya tidak tenang, karena selalu terbayang-bayang dengan prestasi atau nikmat yang dimiliki orang lain. 

Yang ketiga,

Sebesar dan selama apapun kita iri pada nikmat orang lain, kenikmatan itu tidak akan hilang begitu saja dari teman kita. Tidak akan otomatis ujug-ujug berpindah pada kita. 

Akan tetapi, nikmat itu akan tetap menjadi milik si dia.

Misalnya,

Melihat Bapak Haji Syahid yang kaya raya itu. Mobilnya banyak, rumahnya besar, dan tubuhnya sehat. Lalu sampean iri, sungguh bisa dipastikan kekayaan Pak Haji itu akan tetap dimilikinya. Mobilnya tetap banyak dan rumahnya juga tetap besar.

Sementara diri kita, hanya bisa meratapi. Semakin sedih dan terpuruk menjadi seorang pecundang. 

Teman-teman yang berbahagia...

Perlu diketahui bahwa dosa pertama yang terjadi di dunia ini ialah iri dengki.

Yakni ketika Qobil merasa iri kepada saudaranya yang bernama Habil. Berawal saat Qabil dinikahkan dengan Labudza yang tidak disukainya, sementara Habil dinikahkan dengan Iqlima yang disukai.

Qobil juga iri dengan Habil. Yakni ketika kurban yang dipersembahkan Habil diterima Allah. Sementara milik dirinya ditolak. 

Padahal, penyebab ditolaknya kurban Qabil semata karena kesalahan sendiri yang menyerahkan kurban yang buruk.

Perasaan dengki dan sakit hati Qobil makin merasuk ke dalam dirinya. Akibatnya, dia bahkan tega membunuh saudaranya sendiri; yakni Habil. 

Yaaa... semuanya gara-gara hasud dan iri dengki ini. Kasus ini pulalah yang menjadi peristiwa pembunuhan pertama yang terjadi di kalangan umat manusia.

Teman-teman yang berbahagia...

Setelah mengetahui bahaya dan kerugian sifat iri dengki, semoga kita bisa belajar untuk menjauhi dan meninggalkan salah satu penyakit hati yang bisa membahayakan manusia di kehidupan dunia dan akhiratnya ini.

Sekian saja,

Pidato yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari. Amin ya Rabbal Alamin...

Akhirul kalam...


Bila ada sumur di ladang 

Bolehlah menumpang mandi 

Bila ada waktu luang 

Kapan lah kita sambung lagi...


ثم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

Comments