Tiga Kunci Jadi Kiai

 


• Tiga Kunci Jadi Kiai • 

(Nasihat Kiai Sa'durrahim - Jombang) 

 #1 》Keyakinanmu harus mengalahkan keragu-raguanmu. 

Kamu harus yakin bahwa ada BAROKAH. Saya sejak di pondok bertekad harus nempel dengan kiai saya. Demi mendapat barokah, Saya nggak pernah mengaji kecuali harus ada di samping kiai. Di tempat terdekat dengan Kiai. Begitu kiai selesai ngaji, bekas kopine saya ambil duluan. Tak ombe. 

Karena posisi duduk paling dekat dengan kiai, saya jadi santri yang paling sering kena cipratan ludah e kiai. Tapi, saya tidak mundur tempat duduk. Justru makin tambah yakin akeh oleh barokah e. 

Mangkane, Nek ngaji, saya nggak pernah datang terlambat. Saya bertekad harus datang sebelum kiai/guru rawuh. 

#2 》Istiqomah Membersihkan Hati

Saya mencoba membersihkan hati dan melatih rasa tawadhu' saya dengan cara tidak lazim. Tiap selesai jamaah subuh, habis salam saya gak pernah ikut wiridan. Gak pernah ikut istighosah di pondok.

Ngapain? 

Saya pergi ke toilet pondok. Membersihkan kotoran di toilet yang tidak disiram santri. Ya, memang ada santri-santri yang "ndlodok" gitu. Mereka ini habis BAB, langsung lari njebur kolam. 🤣 

Banyak yang melihat pekerjaan ini tidak pantes bagi saya. Lha wong saya anak kiai. Namun, meski kayak e nggak pantes, tetap saya harus lakukan itu. Wong itu manfaatnya buat saya pribadi kok. Bukan buat mereka. 

Pekerjaan ini juga bisa dimaknai sebagai khidmah; khidmah pada ilmu, ulama, dan para penuntut ilmu. 

#3 》Ta'dzim pada Guru 

Meskipun sudah kecelok kiai, saya nggak pernah lupa sama kiai saya. Selalu saya kirim Fatihah dan doa buat beliau. 

Kalau sowan, saya gak berani sowan kalau tidak bawa sesuatu buat beliau. Alhamdulillah, banyak peritiwa ajaib yang terjadi. Pokoknya, saya kalau sama guru atau kiai, tidak pernah perhitungan. Gak usah pakai rumus matematika. 

Kemudian, terhadap anak kiai, saya juga tetap hormat sebagai bagian penghormatan saya terhadap kiai saya. 

 Babat, 16 Oktober 2021 

- Diterjemahkan dan ditulis ulang oleh Shorih Kholid dengan penyesuaian kata dan kalimat. 

- Disampaikan saat puncak acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw dan Haul KH Musthofa Abdul Karim ke 73.

Comments