Ketika sistem di sebuah lembaga pendidikan (pesantren, misalnya) sudah berjalan dengan baik. Program, kegiatan, dan jadwal pembelajaran tersusun rapi dan semua guru melaksanakan jadwalnya masing-masing, biasanya ada yang menjadi berkurang.
Yaitu "interaksi" (ngaji) pengasuh dengan semua santrinya.
Memang, ada jadwal mengaji yang diampu pengasuh. Tapi, biasanya hanya untuk santri tingkat tertentu (atas misalnya). Dengan kitab yang juga tingkat atas. Akibatnya, tidak semua santri bisa "merasakan" ngaji diajar pengasuh atau kiainya. Apalagi untuk santri di pondok semi modern; yang kegiatannya masih banyak harus diisi di sekolah (formal). Bisa jadi, hingga lulus belum pernah merasakan ngaji diajar kiainya.
===
Saya teringat tradisi di asrama Lipia Jakarta dulu. Setiap ba'da Jamaah Asar ada salah seorang mahasiswa yang ditugaskan membacakan beberapa riwayat dalam kitab:
عمل اليوم والليلة
Karya Imam An-Nasa'i. Tentu saja cukup dibacakan. Tidak perlu penjelasan. Kan sudah pada paham bahasa Arab juga.
Nah, ada waktu yang sangat bagus untuk bisa dimanfaatkan oleh pengasuh pondok supaya bisa "mengaji" kepada semua santrinya. Yang junior maupun senior. Yang kecil maupun yang besar. Yakni setiap selesai sholat jamaah 5 waktu. Semacam kultum sajalah...
Kan pas. Habis mengimami, memimpin wirid, lalu memberi tausiyah.
Cukup 5 menit tiap selesai Subuh. Ba'da jamaah Dzuhur. Ba'da Asar. Ba'da Maghrib. Ba'da Isya'. 5 x sehari.
Yang dibaca bisa hadits Arbain Nawawiyah atau Lubabul Hadits, atau kitab pilihan lainnya.
Kalaupun tidak semua hadits berhasil diserap oleh santri, biasanya akan ada satu atau dua hadits yang terpatri dalam hatinya. Bahkan hingga berpuluh tahun saat dewasa, maaasih ingat saja dhawuh itu.
Kalaupun santri tidak mampu menyerap semua materinya secara utuh, setidaknya mereka sudah punya gambaran hukum suatu masalah. Atau minimal punya pemahaman sekilas tentang sebuah hadits. Kelak jika membaca sendiri hadits tersebut, dia teringat penjelasan dari kiainya. Itulah modal awal, supaya tidak salah paham terhadap sebuah riwayat dari Nabi saw.
Apalagi ada santri gemar mencatat dan menuliskan penjelasan kiainya. Bisa-bisa jadi Imam Muzani saat nyantri pada Imam Syafii.
#kultumshalatjamaah #maksimalkanwaktujamaah #ppcahayaquran #smpcahayaquran #pondokbabat #pondokmodern #islamicboardingschool
Comments
Post a Comment