Menanam Budaya Bersih Santri



• Menanam Budaya Bersih •

Panennya Kapan? Wallahu A'lam!


Beberapa waktu lalu, saya melihat sebuah video. Seorang perempuan muda menegur pengendara mobil yang membuang abu rokok seenaknya. Lewat jendela mobil, saat kendaraan berjalan.


Reaksi netizen beragam. Banyak yang mengapresiasi langkah si mbak. Tapi, banyak pula nyinyir.

"Duh, si Mbak demi konten sampai segitunya!"

"Biasa aja kali mbak, buang abu gitu aja."

Demikian beberapa contoh komentarnya.


Bahkan, ada yang ketus menyebut urusan gitu aja dipermasalahkan. Kok gak pernah mempermasalahkan pejabat korup, dll.


===


Urusan membuang sampah di tempatnya memang jadi PR kita bersama. Semua kalangan; mulai pejabat, orang kaya, orang tak berpunya, atau yang berkecukupan (seperti saya). 😁


Di kampus, di sekolah, di stasiun, di terminal, hingga di pondok pesantren.


Di #PPCahayaQuran juga begitu. Salah satu materi yang diberikan di MPLS siswa baru ialah membuang sampah pada tempatnya. Saat MPLS, guru memberikan pemahaman urgensi membuang sampah di tempatnya, cara membuang sampah yang tuntas, hingga memberikan contohnya.


Begitu pun siswa. Satu persatu membuka jajan yang dimilikinya, lalu praktik membuang sampah dengan tuntas di tempatnya. Simulasi--istilahnya.


Untuk mendukung program ini, bak sampah harus ada di setiap titik yang dianggap penting. Seperti di setiap kamar, tiap kelas, kantor, aula, kantin, hingga pembuangan akhir di bak sampah besar di halaman. 

Jangan sampai ada program buang sampah di tempat, tapi bak sampah tersedia amat terbatas.


Tak cukup sampai di situ, imbauan membuang sampah ini disepakati sebagai "proyek" awal semua guru dan musyrif di asrama #ppcahayaquran. Setiap guru akan menegur dan mengingatkan anak yang membuang sampah sembarangan. 


Apakah masalah selesai?


Tidak semudah itu Fergusssso!!!

Karakter buang sampah seenaknya yang sudah mengarah daging, tidak akan mudah dikikis dalam waktu sebulan dua bulan. Apalagi cuma 2 mingguan di asrama ini.


Maaasih tetap saja ada anak yang "lupa" atau "kuculan" buang sampah sembarangan. 


Saya bilang ke guru-guru:

"Pelan-pelan, yang penting kita terus istiqomah mengingatkan anak-anak. Nanti akan terbentuk karakter bersih itu." 


Salah satu upaya saya ialah lewat "amal soleh" bagi santri yang terlambat (atau tidak mengikuti) shalat jamaah.

Tiap 1 rokaat terlambat = memungut 5 sampah di asrama 

2 rokaat terlambat = memungut 10 sampah 

3 rakaat = 15 sampah 


Begitu seterusnya berlaku kelipatan.

Sementara yang tidak jamaah, kena amal soleh memungut sampah 30 biji.

Kegiatan ini efektif menjaga kebersihan asrama sekaligus menjadikan santri istiqomah berjamaah. 


========


SMP CAHAYA QURAN 

Islamic Boarding School Babat Lamongan 

- Hafal Minimal 5 Juz 

- Tuntas Matpel UN 

- Pembinaan karakter 24 di asrama 

- Baca Kita Metode Al Miftah Sidogiri 

- Bahasa Arab intensif di asrama Program Kerjasama dengan Markaz Arabiyah Pare Kediri 

- Bahasa Inggris Intensif di asrama kerjasama dengan lembaga Kursus di Pare Kediri.

- Literasi dan penerbitan buku karya anak (1 semester, terbit 1 buku).


Info & Indent Santri 📱+62 896-2077-5166


#Smpcahayaquran #ppcahayaquran

Comments