Penguatan Budaya & Karakter Santri 

 


》Penguatan Budaya & Karakter Santri 


Materi 1

Oleh: Ustadz M. Shorih Al-Kholid 


Belajar dari Imam Syafii 


Dengan membawa setumpuk buku karya Imam Syafii di meja, Ustadz menjelaskan 3 rahasia kenapa Imam Syafii bisa josss seperti itu. 


#1. Makanan yang Halal 


Kisah bermula ketika ayahnya Imam Syafii masih muda. Beliau sedang berjalan di pinggir sungai. Perutnya keroncongan. Lapar. Tiba-tiba terlihat sebuah apel/delima (atau mungkin mangga?) hanyut di sungai.


Tanpa pikir panjang, beliau ambil buah itu. Dimakan habis. Usai makan, barulah beliau tersadar. Buah itu bukan miliknya. Belum jelas siapa yang punya. Syubhat. Belum dapat izin pula untuk dimakan.


Akhirnya, sang Ayah berjalan menyusuri aliran sungai. Demi menemukan pemilik buah. Tujuannya untuk mendapat ridho dan keikhlasan atas buah tersebut.


Singkat cerita, sang ayah bakal diridhoi oleh pemilik buah. Syaratnya, harus mau menikah dengan putri semata wayangnya. 

Cuma, yang menyedihkan; sang putri itu buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Sehingga belum ada lelaki yang meminangnya.


Demi mendapatkan ridho dan keikhlasan pemilik buah. Ayah Imam Syafii bersedia menikahi putri tersebut. Kelak, dari keduanya lahir Imam Syafii.


#2. Rajin Belajar & Tekad Orangtua 


Imam Syafii sudah rajin sejak kecil. Keadaannya yang yatim sejak di kandungan, tidak menyurutkan semangat belajar.


Ibunya juga bukan kaleng-kaleng. 


Sang Ibu (single parent) punya tekad baja untuk memintarkan anaknya. Beliau membawa Syafii kecil hijrah ke Mekah (beliau lahir di Ghaza - Palestina). Jauh banget lho; Palestina- Mekah itu. Setara Lamongan - Perbatasan Jakarta kayaknya. Melewati gurun pasir dan pegunungan.


Tujuannya ndolek ilmu.

Di Mekah, bisa mendekatkan Syafii dengan para ulama di Mekah dan bisa banyak belajar dengan mereka.


Usia 7 tahun Imam Syafii kecil sudah hafal Al-Quran. 


#3. Hormat Ta'dzim pada Gurunya 


Dalam kitab Kifayatul Atqiya' disebutkan cerita tentang keluhuran budi Imam Syafii di hadapan gurunya.


Jika ada gurunya (Imam Malik) di dekatnya.

Imam Syafii akan membuka lembaran kertas dengan pelan-pelan dan hati-hati. Semata-mata itu dilakukan dengan tujuan biar tidak mengganggu gurunya. 


========


SMP CAHAYA QURAN 

Islamic Boarding School Babat Lamongan 

- Hafal Minimal 5 Juz 

- Tuntas Matpel UN 

- Pembinaan karakter 24 di asrama 

- Baca Kita Metode Al Miftah Sidogiri 

- Bahasa Arab intensif di asrama Program Kerjasama dengan Markaz Arabiyah Pare Kediri 

- Bahasa Inggris Intensif di asrama kerjasama dengan lembaga Kursus di Pare Kediri.

- Literasi dan penerbitan buku karya anak (1 semester, terbit 1 buku).


Info & Indent Santri 📱+62 896-2077-5166


#Smpcahayaquran #ppcahayaquran

Comments