Q & A Problematika Santri


Assalamualaikum wr wb 


Selamat pagi bapak dan ibu walisantri.

Alhamdulillah tdak terasa sudah dua bulan anak-anak belajar di pondok. 


Trimakasih karena walisantri sudah taat peraturan dg tidak menyambangi anak terlebih dahulu sebelum kami memberi informasi terkait jadwal sambangan. 


Hal tersebut kami mohon  walisantri juga bersabar menahan rindu layaknya anak-anak disini, sebab keputusan ini kami pilih sebagai salah satu cara agar santri merasa betah di pondok. 


Alhamdulillah... selama tinggal di pondok, kami amati ternyata ada bbrpaa masalah yg kerap kami temui pada anak² santri. 


Berikut akan kami rangkum dan kami buat QnA, agar para walisantri bisa memahami apa yg terjadi. 😊 


_*1. Ustadz, anak saya bajunya atau sepatunya sering hilang, kenapa bisa seperti ini?*_

1.  *Alasan 1:*

Kami sudah mengupayakan memberi label pada setiap barang anak dilakukan dengan cara melabeli barang bersama-sama,  tapi ternyata ada beberapa anak yang belum ikut melabeli dan labelnya tidak standar di tempat yang ditentukan. Sehingga, jika keleleran barangnya tidak ada yang mengetahui siapa pemiliknya dan sudah diamankan tapi tidak ada yang mengaku 


*Alasan 2:*

Baju bersih yang datang di laundry tidak segera dimasukkan lemari sehingga keleran. 

Pakaian dalam yang mestinya dicuci sendiri kadang malas mencuci sehingga keleleran dan malu mengakui. Mengatasi hal tersebut kami sudah menjadwalkan laundry/cuci pakaian dalam dan mendisplinkan anak-anak terkait barang pribadi. 


_*2. Ustadz, anak saya tidak punya teman ustadz? Anak saya di bully temannya... saya harus bagaimana?*_

Anak bisa langsung lapor ke musyrif/musyrifah sehingga bisa langsung diatasi dan diedukasi. Namun, setelah kami edukasi dan kami selidiki ternyata  beberapa anak yang merasa kurang nyaman dg teman²nya tersebut, bisa disebabkan karena:

1. Terlalu baper

2. Kadang hanya bercanda, tapi terlalu dibesar²kan.

3. Kesalahan anak sendiri yang kadang kurang baik/kurang nyaman dalam bergaul, sehingga secara otomatis mendapat sanksi sosial dari teman². 


Misal kesalahan yg mereka lakukan antara lain : suka menghina, kurang tanggung jawab dalam piket, kalau diingatkan baik² malah membalas dg ngegas dll 


*Apa perang orang tua harus dilakukan?*

-Peran orang tua harus menguatkan/membesarkan hati anak dan tidak serta merta menerima info secara mentah, dan meminta konfirmasi dulu ke musyrif musyrifahnya terkait masalah anak. 



_*3. Ustadz, kenapa saya tidak boleh sambang anak saya, padahal ada bbrapa walisantri yg pernah datang ke pondok?*_ 


Wali santri yang datang ke pondok karena ada hal-hal yang perlu diselesaikan dengan tatap muka. 

Jadwal sambang setelah 3 bulan pertama anak masuk pondok. Untuk tanggal tepatnya akan diinfokan lebih lanjut.



_*4. Ustadz, kemaren saya kirim paket anak saya, didalamnya ada baju, jajan, dll. Kenapa bajunya tidak sampe ke anak saya?*_

Barang yang dipaketkan harus melalui pengecekan musyrif terlebih dahulu

- Jika ada baju yang dipaketkan kami amankan, karena itu melebihi kapasitas jatah baju yang ditentukan. 

- terlalu banyal baju membuat anak malas menata lemari, banyak yg kleleran

- melebihi jatah laundry



_*5. Ustadz, kalau kirim barang dalam paket, dan didalamnya ada uang, kira² boleh tidak?*_

Boleh saja, tetapi jika ada kehilangan kami tidak bertanggung jawab. Kami hanya bertanggung jawab uang yang ada di bank santri. 


_*6. Ustadz apakah boleh tukar baju melalui paket?*_

Tidak diperkenankan tukar baju karena akan mengganggu sistem yg sudah berjalan. Penukaran baju boleh dilaksanakan saat pergantian semester.

Disini kami mengajak anak untuk belajar untuk tirakat. 


_*7. Ustadz, jatah uang saku anak saya selama satu bulan, kenapa bisa cepat habis?*_

Uang saku anak kadang tidak hanya untuk jajan, tapi juga untuk membeli keperluan mendadak seperti alat mandi atau kebutuhan pribadi lainnya.


_*8. Ustadz boleh tidak orang tua kirim jajan, sabun, atau keperluan sehari-hari/pribadi?*_

Sebaiknya untuk keperluan pribadi beli di koperasi pondok. Selain tidak memberatkan orang tua bolak-balik mengirim paket, kita mengupayakan agar koperasi pondok pun ada pemasukan. 


*Mohon untuk wali santri tidak keseringan mengirim barang-barang ke anak melalui apapun agar tidak terlalu manja dan tidak terlalu mengandalkan ortunya, kita belajar mendidik anak agar tidak terlalu bergantung orang tua dan bisa menyelesaiakan masalahnya.* 


*Kami dari pihak musyrif/ah, minta bantuan wali santri untuk saling mendukung kebijakan pondok untuk kebaikan anak-anak kita.*

Comments