Yang paling kentara, tentu saja ya urusan digital, media sosial, atau sejenisnya.
https://www.youtube.com/watch?v=-E9nfUyHfK0
Kami generasi tua hanya bisa mengarahkan yang baik dan yang buruk.
Termasuk urusan menggunakan handphone ini. Potensi melakukan keburukan di sana, banyak sekali--bahkan mungkin jaaaauh lebih banyak daripada yang kita tahu.
Namun, potensi kebaikan itu tetap ada. Sehingga kami mencoba "berdamai" dengan HP. Anak-anak siswa tidak sepenuhnya kita larang, tapi kita batasi. Di samping itu, kita tunjukkan juga sisi-sisi positif yang ada di HP. Bukankah banyak orang tidak melakukan kebaikan, karena memang tidak tahu--atau tidak pernah diajari.
Misalnya, kami ajarkan edit foto, edit video, edit teks, dkk. Dasar-dasarnya saja. Lalu, perlahan kami berikan tugas ke mereka.
Hasilnya, ternyata di luar ekspektasi. Dalam materi editing video, kami di sekolah tidak pernah mengajarkan insert dubbing dan bagaimana cara mendapatkan dubbing tersebut.
Ternyata,
Anak-anak yang mengetahui sendiri.
"Lho, kok nggak pakai suara sendiri?" tanya saya saat mereka menyetorkan tugas akhir semester bikin video pembelajaran.
"Malu, Ustadz?" jawabnya.
"Lha, ini nyari dimana? Kok ada suara dubbernya?" tanya saya.
"Di CapCut ada, Ustadz. Di website online juga ada," jelasnya.
Lhoooo...
Yang kami ajarkan untuk editing video hanya aplikasi kinemaster. Ternyata, mereka pakainya CapCut.
"Kok tahu aplikasi gitu?" selidik saya.
"Youtube, Ustaaaadz...!!!"
Begitulah...
Anak-anak zaman sekarang tidak bisa dipisahkan dari HP. Kitalah yang perlu mengarahkan untuk memanfaatkan HP agar bernilai positif dan kebaikan.
Salah satu video karya siswa. Ini merupakan bagian dari tugas akhir semester di mata pelajaran Baca Kitab SMP Cahaya Quran.
Comments
Post a Comment