Enak ya Jadi Kiai?


• Enak Ya Jadi Kiai? • 

Siang itu, saya lagi leyeh-leyeh mapan tidur. Asrama sedang sepi. Para santri ada jadwal sambangan orangtua. Kebetulan, kalau jadwal sambangan, santri boleh diajak jalan-jalan keluar pondok sesuai jam kunjungan

Tiba-tiba handphone berdering. Seorang ustadz teman lama hendak mampir. 

"Di mana sekarang?" tanya saya di telepon.

"Ini di depan gerbang pondok antum," jawabnya sambil tertawa.

"Owalah... Monggo..." saya keluar menjemput di depan gerbang asrama.

Beliau ini Ustadz besar di salah satu kota besar. Undangannya kemana-mana. Bahkan beberapa kali keluar kota. 

"Kebetulan, ini lewat Babat. Mau pulang kampung. Sekalian mampir antum," cerita beliau. 

"Masya Allah, kok jek iling kulo Ustadz. Matur suwun disambangi," ujar saya tersenyum. 

Beliau sempat melihat-lihat gedung pondok, kamar, dan asrama yang sedang sepi itu.

"Enak ya, Ustadz, jadi kiai?" ujarnya bergumam. Tidak dengan nada pertanyaan.

"Ya, nggak tahu Ustadz gimana rasanya jadi kiai. Wong saya bukan kiai-nya. Di sini hanya musyrif, atau koordinator para guru di pondok," jawab saya.

Hidup ini memang akan selalu sawang sinawang seperti ini. Saya melihat beliau luar biasa--sukses. Sebaliknya, beliau melihat saya demikian pula. Orang lain akan selalu melihat apa yang nampak kelihatan saja.

Sebagai koordinator musyrif, saya merasakan berat sekali. Terutama 2 tahun lalu, ketika mengawali tahun pertama pondok ada santrinya. 

Urusan jamaah yang 5 waktu saja, itu kalau tidak terbiasa, akan saaaaangat berat. Mau keluar kemana gitu, harus dihitung kira2 jam shalat jamaah sudah tiba di pondok atau belum. Mau urusan keluar gitu, harus menyesuaikan dengan jadwal ngaji di asrama. Jangan sampai libur.

Kalau malam, harus tidur paling akhir. Untuk memastikan gerbang pondok sudah terkunci. Mengecek alat-alat listrik yang tak terpakai sudah dimatikan, dan memastikan santri sudah tidur dulu.

Menjelang subuh pun demikian. Musyrif harus bangun duluan. Karena tugasnya pagi itu banyak. Membangunkan satu persatu santri. Yang kadang butuh 10 - 20 menit hingga benar-benar bangun semua dan siap shalat jamaah Subuh.

Jangan sampai musyrif terlambat bangun. Bisa-bisa satu pondok bangun kesiangan semua. Terlambat jamaah Subuh-nya. Ini butuh effort pembiasaan yang cukup berat.


#ppcahayaquran #smpcahayaquran

Comments